Translate

Senin, 31 Oktober 2016

Antropometri



    Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.
   Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 percentile. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya. Pemakaian data antropometri mengusahakan semua alat disesuaikan dengan kemampuan manusia, bukan manusia disesuaikan dengan alat. Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan disain (design-induced error).
   Anthropometri yang berkaitan dengan handle pintu putar (kenop pintu) difokuskan pada ukuran tangan manusia menyangkut kemampuan dan keterbatasan genggaman tangan manusia dan jangkauan mempengaruhi kekuatan tekanan genggaman. Berikut ini data anthropometri tangan manusia.

   Berdasarkan pada gambar diatas didapat  25 dimensi tangan yang diukur yaitu :
   Lebar ibu jari (Lij), Lebar jari telunjuk (Ljt), Lebar jari tengah (Ljtg), Lebar jari manis (Ljm), Lebar jari kelingking (Ljk), Panjang ibu jari (Pij), Panjang jari telunjuk (Pjt), Panjang jari tengah (Pjtg), Panjang jari manis (Pjm), Panjang jari kelingking (Pjk), Tebal tangan  metakarpal (Ttm), Tebal tangan ibu jari (Ttij), Tebal ibu jari (Tij), Tebal jari (Tj), Panjang tangan menggegam (Ptm), Lebar tangan menggegam (Ltm), Panjang tangan (Pt), Panjang telapak tangan (Ptt), Lebar tangan metakarpal (Ltmk), Lebar tangan sampai ibu jari (Ltij), Jarak ibu jari kelingking (Jjk), Diameter genggaman maksimal (Dgmak), Diameter genggaman minimal (Dgmin), Lebar kepalan tangan (Lkt), Tinggi kepalan tangan (Tgkt).


Selasa, 25 Oktober 2016

Door Knob atau Kenop Pintu


Asal usul, tipe, dan fungsi kenop pintu yang perlu untuk kita ketahui serta berbagai macam pertimbangan sebelum membeli dan memasang kenop pintu.

Kenop Pintu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pintu itu sendiri. Kenop pintu ini biasanya digunakan untuk membuka pintu dengan cara memutar atau memencetnya. Bentuknya yang bulat dan terbuat dari logam menjadikan tombol pintu ini memiliki ciri yang khas dan mudah dideteksi. Namun, tak semua kenop pintu memiliki ciri tersebut.
Kini, kenop pintu telah hadir dalam berbagai grade dan model yang didesain sesuai kebutuhan masing-masing rumah. Kebanyakan kenop pintu kini telah dilengkapi pengunci otomatis untuk meningkatkan pengamanan. Meski begitu, bentuk tombol pintu yang konvensional masih banyak kita temui, terutama di rumah-rumah bergaya retro.

Asal Mula Penggunaan Kenop Pintu
Secara pasti, belum jelas kapan kenop pintu ini mulai banyak digunakan dan menjadi salah satu elemen penting pada pintu. Namun, untuk mengulas sejarahnya, kita perlu kembali ke beberapa tahun silam. Pada waktu itu, proses penguncian pada pintu atau yang biasa dikenal sebagai latching ada bermacam-macam variasinya. Selain itu, proses latching jaman dahulu harus membutuhkan 2 tangan. Pintu-pintu kala itu banyak yang menggunakan tuas sebagai pengunci pintu ini.
Bentuknya yang kaku menjadikannya sangat mudah untuk dicongkel. Karena itu, orang-orang yang bekerja dalam pembuatan pintu berinovasi untuk membuat proses latching ini menjadi lebih sederhana serta mudah dilakukan semua orang, namun tentunya dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Lalu, dibuatlah kenop pintu berbetuk bola yang penggunaanya dilakukan dengan cara diputar ini. Dengan adanya kenop pintu ini, maka proses latching atau membuka dan menutup pintu menjadi dapat dilakukan dengan satu tangan saja.

Tipe Kenop Pintu
Kenop pintu yang umum biasanya memilki bentuk bola. Bentuknya yang menyerupai bola ini menjadikan kenop pintu mudah untuk digenggam. Kenop pintu ini kerap dibuat dari berbagai material, seperti kuningan, baja, kaca, atau tembaga. Material-material lain mungkin saja digunakan untuk membuat kenop pintu ini meskipun kebanyakan terbuat dari logam. Namun, yang paling sering digunakan sebagai bahan kenop pintu ini adalah baja tahan karat atau stainless steel.
Stainless steel dipilih karena keawetan dan ketahanannya sehingga cocok sebagai bahan untuk bagian yang kerap bersentuhan dengan tangan, seperti kenop pintu ini. Sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa tangan kita dapat menyebabkan karat pada logam karena kandungan garamnya yang tinggi. Untuk itu, setainless steel ini dipilih agar lebih tahan dari karat yang disebabkan oleh tangan yang memegang kenop pintu tersebut.

Fungsi Kenop Pintu
Fungsi dari keberadaan kenop pintu ini adalah sebagai tempat untuk membuka pintu dengan cara menggenggam dan memutarnya. Kenopnya biasanya terhubung dengan mekanisme pengunci pada pintu. Dengan demikian, ketika Anda memutarnya, maka seketika pintu akan terbuka.

Ukuran Kenop Pintu
Karena kenop pintu ini fungsinya sebagai genggaman ketika membuka pintu, maka ukurannya sebisa mungkin disesuaikan dengan ukuran genggaman tangan orang dewasa. Ukurannya tak boleh terlalu besar atau terlalu kecil agar lebih nyaman ketika digenggam. Biasanya, kenop pintu ini memiliki diameter antara 6 1/2 sampai 9 1/2 cm.





Cara Pemasangan Kenop Pintu


Pegangan pintu dipasang dengan ketinggian 100 - 110 cm dari permukaan lantai.






Cara Pencopotan Kenop Pintu





Antropometri dan biomekanika yang berhubungan dengan kenop pintu akan di bahas di blog selanjutnya. Terima Kasih J